Pameran Produk Unggulan Desa


Selasa 06 Maret 2018 digelar hasil alam kawasan Lasem. Buah dan sayuran menjadi identitas sosial petani pegunungan Lasem. Pun juga kuliner dan oleh-oleh khas pesisirannya. Berderet produk unggulan bahari diantaranya trasi, krupuk ikan, hingga kuliner mangut tersaji dalam pameran di altar Dekranasda, Lasem.

Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Rembang, menekankan peran Dekranasda menjadi penguat ekonomi krearif masyarakat Rembang. Tidak hanya pelatihan ekonomi kreatif dan fasilitasi alat saja, Dekranasda juga aktif dalam jaringan pemasaran produk-produk unggulan Rembang. Dengan demikian, Dekranasda menjadi bermanfaat ditengah-tengah masyarakat Rembang.

Hampir semua desa di kawasan Lasem memamerkan produk unggulannya. Mulai desa Sendangcoyo, Bonang, Sendangasri, Jolotundo, hingga desa Dasun dengan semangat mempresentasikan produk unngulannya. Mereka terlihat antusias dalam melayani pengunjungi di stan masing-masing.
"Niki nopo bu?" tanya pengunjung dalam kerumunan. "Niki urab latoh bu. Niki alami mboten wonten campurane. Kaya gizi bu. Sae kagem daharan," jawab pemilik stand Dasun. "Lho ngeten niki rupine latoh ngih bu. Kulo bungkuske tigo ngih," respon pengunjung. Dahulu, urab latoh cukup mudah dijumpai di pasar tradisional. Namun semenjak 10 tahun terakhir, urab latoh cukup jarang dijajakan di pasar tradisional.

Produk unggulan desa sebagian besar didominasi olahan hasil laut dan buah-buahan. Desa Bonang misalnya, di meja stand pamerannya tersajikan krupuk ikan, krupuk trasi, aneka camilan, trasi udang, trasi udang matang, ikan asin kakap, ikan asin layur, dan ikan asin kepala tiga. Beda dengan Sendangcoyo. Stand produk desa yang satu ini didominasi dengan hasil tanah pegunungannya yang subur dan asri.  Durian, rambutan, pisang, pete, buah naga muda, sirsat, srikoyo lanang, kacang panjang, dan juga bibit buah-buahan yang siap tanam. Hampir setiap ada pameran produk unggulan, stand desa Sendangcoyo selalu ramai pengunjung.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.