Kali Trenggulunan


Suasan Kali Trenggulunan sore itu (26/2) terasa asri. Alur alir yang mengalir menabrak bebatuan kali telah mengirim pesan suara khas alir air yang menenangkan. Saya dan mas Ali (teman jalan) sudah merencanakan, usai naik dari kebun buah naga, akan menyempatkan menikmati alur alir yang tenang itu.

Sore menjelang petang sungguh terasa sejuk. Kaki, tangan, dan muka segera menyatu dengan segarnya air kali. Usai menyatukan anggota badan, saat menyapu rambut hingga basah. Ingin rasanya mandi, namun ketiadaan pakaian ganti telah mengunci keinginan.

Bebatuan di Kali Trenggulunan masih tampak alami. Berderet acak telah memberi kesan bahwa kali ini masih perawan. Ukuran dan posisi yang tidak beraturan, semakin memberi pesan sebaran batu di kali trenggulunan aman dari campur tangan keinginan. Semua materi yang ada di kali ini, menyatu dan menenangkan. 

Batu kali yang melebar, sangat cocok untuk duduk-duduk menikmati keasrian Kali Trenggulunan. Sembari menikmati hilir mudik ikan wader dan serangga air, membuat betah sore itu untuk tetap di kali, walau kurang jernih karena baru saja turun hujan. Semoga Kali Trenggulunan ini tetap terjaga keasriannya. Sembari melangkahkan kaki meninggalkan kali, saya membayangkan jika semua kali yang ada di Rembang masih asri seperti desa di Trenggulunan. Semoga terjaga dan dijaga selalu. Lestari alam dan batinku. Salam Rahyu. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.